Begitu tiba di perahu phinisi Plataran Komodo, agenda utama adalah menjelajahi hidden paradise di bawah laut alias menyelam. Saya sangat antusias kembali diving di perairan ini. Dulu, saya datang ke Labuan Bajo untuk menyelam dan sangat terpesona dengan keindahan bawah lautnya. Meskipun arusnya sangat kuat, paling kuat yang pernah saya rasakan hingga kini, namun terbayar dengan keindahan koral dan pesona gerombolan hiu karang (reef shark) yang berkeliaran bebas.
Menyelami keindahan hidden paradise di perairan Komodo
Melanjutkan tulisan bagian pertama dan kedua, berikut ini adalah dive spot yang pernah saya kunjungi.
11. Ternate, Maluku Utara
Blue ribbon eel alias belut laut biru, salah satu hewan laut lucu yang bisa ditemukan di perairan tropis, termasuk Ternate
Dive spot ini relatif belum banyak dikenal banyak penggemar olahraga selam, padahal sebenarnya memiliki potensi tersendiri. Banyak dive spot yang letaknya tak jauh dari ibukota Maluku Utara, Ternate, termasuk di pelabuhan rakyat yang terletak persis di tepi kota. Ketika saya menyelam pada malam hari (night dive) di salah pelabuhan tersebut, banyak hewan-hewan lucu yang berkeliaran seperti anemone crab (binatang ini sebenarnya adalah anemon yang menempel di punggung kepiting laut sehingga seolah-olah seperti kepiting dengan tentakel di punggungnya). Dive spot lain bisa dijangkau antara setengah jam hingga satu jam dari kota Ternate. Lokasi selam sekitar Ternate menawarkan pemandangan yang cukup bagus meskipun menurut saya masih lebih bagus di Sulawesi seperti Bunaken, Wakatobi, ataupun Donggala. Mungkin karena daerah ini belum terlalu dieksplor, jadi titik-titik yang sebenarnya indah masih belum diketahui.
Karena satu dan lain hal kami memutuskan untuk berlibur ke Eropa bulan lalu, masih dalam musim dingin. Setelah menghabiskan beberapa hari di Paris, kami melanjutkan liburan di Amsterdam, ibukota Belanda.
Oliq di Museumplein
Puncak musim dingin sudah terlewat sehingga temperatur sudah agak bersahabat ehmm untuk beruang kutub maksudnya.Suhu masih di bawah 5 derajat Celcius, terkadang tiba-tiba turun hingga di bawah titik beku. Dingin yang menggigit tidak menghalangi saya, Papa Krewel, dan Oliq mengelilingi kota yang terkenal dengan kanal-kanalnya ini.
Beberapa objek wisata yang wajib dikunjungi antara lain:
Rijksmuseum di Amsterdam
1. Rijksmuseum, berada di Museumplein (kawasan museum: Rijksmuseum, Van Gogh Museum, Stedelijk Museum, dan Concertgebouw). Museum ini memamerkan lukisan, patung, dari banyak seniman dunia. Salah satu koleksinya yang paling terkenal adalah The Night Watch, lukisan karya Rembrandt. Tiket untuk dewasa adalah 10 euro. Kami tidak berlama-lama di dalam setelah insiden Oliq berlari menerobos pagar pembatas dan hampir memegang salah satu lukisan Rembrandt dengan tangannya yang penuh keripik kentang. Kalau di film-film mungkin gerakan lari saya dan si ibu petugas untuk menangkap si anak bandel sudah dibuat slow motion.
An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.