Silahkan baca bagian satu untuk cerita selengkapnya.
Setelah puas cuci mata di Sim Lim Square, kami mampir makan dulu di basementnya. Untuk Anda yang muslim, perhatikan kehalalan makanan yang dijual. Setelah melihat-lihat, akhirnya saya memesan semangkok Tom Yam Gung seharga 5 dollar, termasuk nasi. Ternyata Tom Yam ini sangat enak, gurih dan asamnya sangat pas. Sebagai penggemar masakan Thailand terutama Tom Yam, saya sangat merekomendasi Anda untuk mencicipi Tom Yam di sini. Dari pengalaman saya, cukup sulit menemukan Tom Yam yang benar-benar pas di Indonesia.
Masjid Abdul Gafoor, masjid tua yang cantik di kawasan Little India
Kali ini saya akan bercerita pengalaman terbaru wisata ngirit sehari ke Singapore. Kali ini saya tidak bersama simbok cempluk dan oliq karena mereka sudah balik ke Jogja. Jadi ceritanya saya dan teman-teman kantor yang seharusnya bertugas terpaksa mendarat di Batam gara-gara kabut asap yang melanda Riau dan sekitarnya, termasuk Batam. Kami terdampar di Batam hari Kamis dan baru bisa terbang lagi hari Sabtu, jadilah hari Jumat nganggur gak ngapa-ngapain. Akhirnya kami putuskan untuk menyeberang ke Singapore karena inilah yang paling mungkin dilakukan di tengah kabut asap yang melanda Batam, dan tentu saja Singapore. Trip kali ini bertemakan wisata ngirit karena memang kami hanya membawa uang pas-pasan karena niatnya untuk bekerja, bukan wisata ke Singapore. Selain itu, ada kawan saya yang paspornya tinggal 6 bulan lagi dan belum ada satu pun cap di dalamnya, jadi perjalanan ini menjadi istimewa baginya karena belum pernah sekalipun ke Singapore.
Patung singa di Merlion Park yang menjadi lambang negara Singapura
An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.