Cappadocia memang menjadi magnet bagi setiap wisatawan yang datang ke Turki. Meskipun cukup jauh dari Istanbul, kota terbesar walaupun kini bukan lagi pusat pemerintahan Republik Turki, Cappadocia tetap menjadi primadona karena alamnya yang unik dan bisa dinikmati dari angkasa lewat wisata balon udara yang tersohor, maupun dari darat dengan bis atau mobil biasa.
Balon udara alias hot air balloon di Cappadocia, Turki
Batu-batu besar menghunjam langit, bentuk-bentuknya pun tidak lazim. Di beberapa tempat batu-batu tersebut berlubang. Ratusan tahun silam, batu-batu itu menjadi tempat tinggal, tempat berteduh, tempat keluarga-keluarga menikmati siang malam mereka.
Love Valley dengan batu-batu berbentuk penis
Tidak pernah saya melihat pemandangan yang begitu surreal seperti di Cappadocia.
Cappadocia adalah sebuah daerah di Anatolia Tengah, Turki, mencakup beberapa distrik seperti Goreme, Nevsehir, Kayseri, Urgup, dan beberapa lainnya. Sejarah Cappadocia sangat panjang, bahkan dimulai sebelum Masehi. Continue reading Tersihir Cappadocia→
Sebenarnya bukan Simbok banget sampai bikin post yang butuh ketelitian tingkat tinggi seperti ini. Tapi berhubung banyak keluarga yang minat untuk wisata ke Turki, mumpung masih fresh, saya buatkan. Maksudnya, sekalian juga saya hitung berapa pengeluaran terdahulu, dan berapa banyak budget makan yang harus dipotong.
Cappadocia!
Kenapa Turki bisa sangat appealing? Bagi muslim, Turki memang banyak menyimpan peninggalan Islam, terutama masjid, yang dibangun ketika Ottoman masih jaya. Pun, bagi umat nasrani, negara ini menyimpan banyak peninggalan yang luar biasa – beribu-ribu tahun usianya.
Lebih enaknya lagi, bagi pemegang paspor Indonesia tidak perlu lagi harus repot-repot melamar visa ke kedutaan. WNI dapat membuat e-visa, yang 5 menit saja jadi. Biayanya hanya USD 25 dibayar dengan kart kredit. Link e-visa ada di sini. Kalaupun tidak membuat e-visa sebelumnya, bisa melakukannya di kiosk visa di bandara kedatangan. Tapi menurut saya cara pertama lebih aman dan mudah. Continue reading Itinerary dan Budget Turki 7 hari (Istanbul dan Cappadocia)→
Belum pernah saya melihat orang-orang setempat sedemikian hangatnya terhadap anak-anak seperti yang minggu lalu kami alami di Turki. Sebelumnya, saya sempat membaca memang orang Turki sangat senang dengan anak-anak, dan ucapan “masallah” akan bola-bali terdengar, disertai cubitan kepada anak.
Ternyata sangat benar.
Oliq sangat menikmati Turki
Oliq pernah menangis gara-gara terlalu sering dicubit pipinya ketika umrah di Arab, di Turki malahan lebih sering lagi. Ketika sedang medogrok menunggu pemilik apartemen yang kami sewa di wilayah Grand Bazaar, tiba-tiba ada mas-mas ganteng turun dari taksi. Oliq langsung dicubit sambil bilang, “Masallah $#%^$##$%^^” Mas, Simbok e ga sekalian? Bahkan sampai jauh pun masnya masih melambai-lambaikan tangan. Continue reading Lots of Hugs in Turkey: Travelling With Kid→
An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.