Paling tidak sekali dalam hidupmu, sempatkan untuk solo travelling ke luar negeri.
“Kenapa harus sendirian, kan nggak ada yang nemenin bobo, nggak ada yang motretin, kalau ada apa-apa gimana?”
Lha, justru itu. Traveling sendiri jadi arena yang pas buat menguji mental dan nyali kamu. Buat melepaskan diri dari zona nyaman kamu. Buat sejenak terbang bebas dan bukannya terus berada dalam dekapan mbokmu.

“Kalau nggak ada yang bantu motoin, gimana? Entar ga bisa eksis di IG dan meriya di Path, donk!”
Bro, sis, ada kalanya jalan-jalan juga bukan foto-foto doang. Ketemu plang penunjuk arah, foto. Ketemu langit biru sedikit, foto. Ketemu tiang, foto. Upload foto sih biasa aja, nggak apa-apa. Tapi agak cape deh juga kalau tiap foto yang diupload backgroundnya aja yang beda, posenya begitu aja. Iya, iya, udah tahu juga sampeyan punya Xiaomi Yi baru! Wekekek
Dengan solo travelling, kamu jadi bisa memaknai perjalananmu dengan lebih dalam. Waktu tidak lagi habis untuk hihihaha dengan teman-teman, untuk debat mau ke X atau ke Y dulu, untuk kompromi mau makan apa nanti malam.
Traveling sendiri memberi ruang bagi kamu untuk kompromi dengan dirimu sendiri.
So, do travel alone at least once in your lifetime, for God’s sake!
(Terus ada yang bilang bahwa kalau perempuan harus pergi dengan mahramnya dll, dll, *Simbok gantung diri ning wit kangkung*)
Bagaimana seseorang bisa mandiri, bisa berani, bisa percaya diri kalau hanya hidup di dalam kurungan.
Kenapa harus ke luar negeri?
Well, nggak harus juga kali. Tapi, di luar negeri tantangannya lebih beragam. Antara lain bahasa, makanan. Problem solving kamu juga jadi “jalan”, nggak cuma ngandelin teman.
Ayo tengok, apa saja yang harus dipersiapkan kalau mau solo backpacking ke luar negeri:
1. Paspor
Biaya pembuatan paspor hanya Rp 255.000, bisa mendaftar online. Nanti cuma harus datang waktu foto dan wawancara. Kendalanya, suka ada kanim yang reseh dan minta bukti tiket. Eaaaaaa! Tapi tenang, jarang kejadian kok. Rata-rata paspor jadi dalam seminggu.
2. Tiket murah. Nah kalau ini, langsung meluncur ke tulisan saya yang ini dan ini ya.
3. Akomodasi. Saya tidak menyarankan solo backpacker pertama untuk go show. Lebih baik booking penginapan online dan cetak bukti bookingnya. Sekarang, di banyak negara, selain tiket pulang, bukti booking akomodasi juga ditanyakan. Jadi, lebih baik punya print out siapa tahu kamu lagi apes kena random check.
Selain itu, kalau sudah booking kami lebih irit waktu karena ada yang dituju. Bisa langsung menuju penginapan, dan bukannya buang-buang waktu untuk cari kamar/bed kosong. Tips booking online ada di sini.
4. Riset
Sekali lagi, karena kamu akan pergi sendirian, bekali dirimu dengan informasi secukupnya. Cara risetnya gimana? Baca blog (terutama blog saya wekeek), ikut komunitas travelling, beli buku panduan (kalau bisa buku saya juga). Google, google, google! Bertanya pada yang lebih ahli boleh saja, asal kamu bekali dulu informasi yang cukup. Kalau enggak, yang ada kamu cuma ngeselin yang ditanyain.
5. Uang saku
Bawa uang tunai secukupnya, jangan terlalu sedikit. Kalau kamu lagi apes kaya Delin – adik saya – kena random check pakai lie detector segala, kamu harus nunjukin isi dompetmu juga (pengalamannya diinterogasi imigrasi Singapura di sini). Nah, selain uang tunai, bawa serta ATM dan kartu kredit buat jaga-jaga. Oh ya, uang tunai simpan terpisah-pisah. Misalnya, ada yang di tas, dompet, saku, tas leher, dan sebagainya. Bagus juga sih kalau kamu punya ikat pinggang yang ada kantongnya. Puput pernah menulis lengkap tentang panduan keuangan ketika travelling di sini.
6. Peta
Saya biasa melihat peta negara/kota yang akan saya kunjungi jadi ada perkiraan di mana penginapan, di mana saja lokasi wisata yang akan dikunjungi. Bahkan, kalau perlu, saya print peta dari Google Map. Nah, kalau beruntung di bandara biasanya juga disediakan peta wisata daerah itu.
7. Ransel. Yup, saya sarankan bawa ransel. Selain karena bisa masuk kabin (of course yang nggak gede-gede amat), lebih gampang kalau naik transportasi umum, juga bisa dibawa masuk ke toilet. Kan kamu lagi travel sendirian, ke mana-mana ya dibawa, masa dititipin ke orang ga kenal?
8. Persiapan lain
Shit happens, walau kadang kita sudah waspada. Ada beberapa hal yang nggak ada salahnya kamu lakukan:
• Scan dan simpan paspor dan identity card lainnya dalam emailmu.
• Bawa fotokopi paspor – bisa buat jaminan untuk sewa motor misalnya, kalau diminta – daripada harus kasih paspor asli.
• Search dan simpan kontak KBRI/KJRI terdekat
• Beli asuransi perjalanan – kalau saya yang kere ini khusus untuk negara jauh
9. Restu orangtua. Suweerrr, ini penting banget.
10. Nyali.
Masih nggak berani travelling sendiri? Nginthil aja ke teman-temanmu. Nggak punya teman-teman yang mau jalan ke luar negeri? Cari! Nggak nemu? Ya udah, ikutan tur kaya ibu-ibu pengajian mama saya. Mahal? Pulang saja ke pangkuan mbokmu.
Setujuuuu banget sama isi tulisan ini. Dan siap-siap aja doyan solo traveling. Grup atau sendiri ada kurang lebihnya sih, tapi memang solo traveling itu sangat pantas untuk dicoba karena sensasi dan deg2annya beda. Siapa tau ktemu jodoh juga khan? #eeaaa
LikeLike
Doyan buangett tapi habis nikah ga boleh lagi. Aku sedih.
LikeLiked by 1 person
Ya iyalah, khan akeh buntute saiki 😁😁
LikeLike
Solo travelling biking ketagihan mbok. Waspadala!!! Nek wis duwe bojo trus nggak oleh solo maneh rasane ping in gantung diri nang pohon bayem :)))) Alhamdulilah mbok, wis oleh maharaja solo travelling maneh, asal nggak kecantol bule cakep kekeke
LikeLike
Akuuu. Akuuu. Padahal mbiyen perjanjian pranikah oleh solo lho mak. Jebul aku diapusi puput :((
LikeLike
keren top markotop dan Informatif banget, shahih lah musti persiapan matang dan harus kuat dalam segala lini kalo ingin solo traveling, terutama hati yg sedikit gampang nggliyeng pas dapet cobaan , misal di luar negeri ketemu trveler yg bikin ati menatap masa depan . eaaa….
LikeLike
Cowok kok hatinya kaya arum manis, gampang kempet, gampang ketiup angin
LikeLike
asal punya 10 persiapan ini, dijamin ketagihan solo traveling….hmmm tapi yaaa asal diijinin sama simbok ya 😀
LikeLike
Aku dulu teemasuk ga parah. Ga pernah minta ijin. Cuma FYI. Itu pun mepet. “Ma, aku menko mangkat ning laos.” Ngunu
LikeLike
Siap. Saya lakik masak kalah sama mbaknya! Tapi kapan yak mau mulai jalan-jalan? 😦
LikeLike
Nah loooo keburu rabi terus digondeli bojone
LikeLike
Keluyuran sendirian kayak orang ilang dengan jalan kaki + naik angkutan umum + ngojek + ditolongin orang nggak dikenal menuju tempat di pelosok Indonesia. Melihat dengan kepala sendiri kenapa ada orang yang sudi tinggal di sana dan bagaimana kondisi kehidupan di sana. Bikin aku berpikir keras sepanjang perjalanan pulang klo aku ini termasuk golongan manusia nggak berguna yang cuma menuh-menuhin Indonesia saja Mbok…
duh, sedihnya jadi aku…
LikeLike
Kowe mikire kejeron wakakak
LikeLike
mbok, rego paspor saiki 355 ewu plus admin bank limangewu, dadi 360 ewu. 48 halaman.
LikeLike
Yu, jarene nek anyar 255 nekk perpanjang 355. Ngunu. Mbuh yo. Sik taj cek meneh ning website
LikeLike
355rb utk yg 48 halaman, mba. yg 24 halaman msh 200rb-an kok..
LikeLike
Beruntung, saya anaknya agak pemalu buat difoto. Jadi ga terlalu masalah walau ga ada foto saya dalam perjalanan. Haha. Seru ya liburan sendirian. Baca ini jadi ga sabar buat liburan sendirian, segera! *segera ditolak cutinya* :’D
LikeLike
Cuss berangkat!!
LikeLike
Nah, aku pengen banget solo travelling, dan dari beberapa tahun ini cita cita pengen solo travelling one day to Singapore…tp permasalahannya poin no. 9 itu yg kayaknya susah didapat 😦 mo model kayak Mbak Olen beli tiket dulu trs beberapa hari sebelum berangkat baru bilang ortu kok masih gak PD ya…
LikeLike
Aku emang sejak keluar dari rumah udah biasa kaya gitu hahahah ortuku juga bukan yg model kawatiran. Wis maklum
LikeLike
Emang challenging banget Mbak kalo solo traveling. Ada kepuasan yg susah diungkapin lah. Pas pulang ke rumah jd banyak hal yg berbeda. Trus ketagihan pengen lagi hahah
LikeLike
Aku belum pernah solo traaveling, palingan ke Jakarta dari Bandung sendirian sih udah beberapa kali huehehe…. Mudah-mudahan kesampaian termasuk jalan-jalan ke luar negeri sendirian.
LikeLike
Pingiiiinn, Mba Olen. Tapi masih punya bayiiii.. ehehe nunggu gedean dikit cuus ah.. 😀
LikeLike
Aku pensiun.
LikeLike
aku solo eh duet traveling karo balita Jog-KL-Sin-KL-Jog mbok ..jare konco aku nekat ,,,tapi puas ..hahaha
LikeLike
Wah nek iki mbak.. *gambar jempol paling gede
LikeLike
Saya bulan april nnti mau nyoba solo travelling nih.
Teori kyanya gampang ya sis, tapi saya kok agak (belum) siap ya hehe
LikeLike
Hehehe dijalaninya lebih gampang daripada dipikirin kok
LikeLike
Akkkk mbookk laaf banget postingan ini!
Semoga aku bisa solo traveling one day *nabung nabung
Dan kalimat penutup menohok bin bikin ngekek hihihih
LikeLike
Ijin share ya mba, untuk temenku. Makasiiih yaaa
LikeLike