Seperti tahun-tahun sebelumnya, akhir Desember seperti ini saya membuat rangkuman perjalanan kami selama setahun. Entah kenapa rasanya tahun ini jalan-jalan kami tidak semembahana tahun-tahun kemarin, padahal cukup sering lho. Rasane mung munyeeeeer cedak-cedak wae.
Mari dimulai kaleidoskop jalan-jalan tahun 2014 dengan contekan berupa folder foto.

Ah ya, biasanya kami jalan jauh (nyeberang benua) bulan Januari karena tiket cenderung murah setelah Tahun Baru. Kali ini, karena ada The Big Move jadi liburan jauh pun hilang. Ya, kami sekeluarga harus pindah dari Jakarta ke Kuala Lumpur di Malaysia. Jadilah akhir tahun 2013 ditandai dengan boyongan ke Jogja, yang beberapa hari kemudian – di awal 2014 – boyongan ke KL.
3 Januari kami tiba di KL, menginap di hotel sambil sibuk cari apartemen. Kebayang dong, negara baru, kota baru, nggak kenal siapa-siapa harus cari tempat tinggal. Eh lebay, sebenarnya saya udah cari online sejak di Jakarta, jadinya tinggal viewing beberapa unit pas di KL. Jalan-jalan pertama kali adalah ke Melaka, naik bus dari TBS ke Melaka Sentral. Dan kami langsung jatuh hati dengan kota yang budayanya kental banget ini.
Bulan Februari kami tidak sempat jalan-jalan jauh, maklum saja Puput kacung kampret di perusahaan baru, belum punya tabungan cuti sama sekali. Untungnya ada Thaipusam – hari besar bagi Hindu Tamil – di Batu Caves yang sangat meriah. Jadilah kami ke sana untuk menyaksikan berbagai ritual tusuk jarum.

Awal Maret kami ke Genting Highlands, naik bus dari Stasiun Gombak. Oliq sangat menikmati cable car menuju puncak walau di luar mendung dan gerimis. Akhir Maret kami jalan-jalan ke Ipoh di Negara Bagian Perak, sempat melihat stasiun kereta, menara jam, Chinatown, dan pasar klithikan. Sayangnya karena kesasar kami tidak sempat ke Kellie’s Castle dan Gua Tempurung.
Bulan Maret akhirnya Oliq menjejakkan kaki ke negara baru: Thailand. Kebangetan ya bapaknya, masak Thailand aja baru dikunjungi waktu sudah pindah ke KL. Kami ke Krabi, liburan singkat. Sangat terpesona dengan Pantai Tubkaek. Dan yang paling membuat saya terkesan adalah hospitality dari hotel kami Aonang Cliff Beach Resort.
April kami ke Siem Reap. Yay! Simbok happy banget karena sudah dari dulu mengidamkan ke Angkor dan tidak kunjung kelakon. Ini juga negara baru buat Oliq dan Puput. Pertama kali saya ke Kamboja adalah tahun 2008 ke Phnom Penh dan waktu itu masih bayar visa USD20 dan airport tax USD25. Sekarang lempeeeeeng.

Di ulang tahun Oliq ke-3 kami ke Penang, pertama kali menjajal Malindo Air. Saat itu adalah long weekend karena bertepatan dengan ultah Yang Dipertuan Agong. Dan kami dapat tiket setara dengan Rp 700 ribu KUL-PEN-KUL untuk bertiga!!! Setelah 7 tahun, kam menjejakkan kaki ke Penang lagi, dan ketemu Sam – bakul buku di Lebuh Chulia tempat saya beli LOTR. Kali ini pulang dari Sam’s untuk mengembalikan motor sewaan Puput nyangking Lonely Planet Turki. Kode ini!

Saat ini ada drama heboh yang berkenaan dengan pembantu rumah tangga berinisial NST yang cerita lengkapnya ada di sini.
Bulan Agustus kami tidak ada jadwal liburan (OH NOOOO!) karena bertepatan dengan Ramadhan. Puasa pertama di negeri orang. Untuk menghindari harga mencekik leher kami memutuskan mudik pada Hari Lebaran. Selesai shalat di KBRI langsung cabs ke KLIA2 untuk mudik ke Jogja. Selama di Jogja ngapain aja ya? Ah ketemuan sama blogger terkece di alam semesta @travelingprecil.
Masih bulan Agustus kami ke Cameron Highlands untuk jalan-jalan di kebun teh Boh dan Cameron Valley. Menyenangkan! Stroberi murah banget dan ada pasar malam yang jajanannya sangat menarik. Bulan ini juga kami ke Port Dickson, pantai favoritnya orang KL yang tiap weekend harga kamarnya gila-gilaan. Lumayanlah Oliq bisa mainan pasir.
September ceria kedatangan adik saya Delin dan temannya Udin yang sempat tertahan imigrasi Singapura karena diduga pasangan kuli dan babu wakakakak. Kami sempat ke Melaka bersama pasangan kuli babu ini.

Masih di bulan September, kamo road trip ke Kuantan di Negara Bagian Pahang. Waktu tempuhnya hanya 3 jam karena hampir keseluruhan adalah jalan tol. Di Kuantan ini Oliq makan sate rusa. Kami main di Pantai Telok Cempedak yang sangat menyenangkan. Pulangnya mampir ke Berjaya Hills, resor yang sok-sokan Perancis.

Bulan Oktober ada trip nyaris batal karena paspor ketahan hampir 3 minggu di imigrasi Malaysia, padahal cuma mindahin visa karena Puput paspor baru. Dua hari sebelum keberangkatan, untung paspor kembali, kami jadi berangkat walau persiapan sangat minimal. Kami berangkat agak berat juga karena sedang puasa sunnah sebelum Idul Adha. Petualangan di Hongkong ini heboh mareboh, mulai acara shalat Id, antre di Ngong Ping, sampai besoknya amazing race cari makan halal di Macau.

Dan pulang baru tahu kalau saya sudah hamil. Yay! Padahal waktu di HK saya gendong Oliq, sempet nggak makan seharian dan nggak kerasa ada yg berbeda. Yah kaya hamil pertama dulu juga sih.

Bulan November kami ke Ipoh lagi khusus ke Kellie’s Castle dan Gua Tempurung. Lalu sempat semalam nginep di Putrajaya karena garing mau ke mana lagi.
Desember saya sempat ke Jogja dan ketemu beberapa blogger ehem-ehem di warung lotek. Pertengahan bulan kami ke Bagan Lalang, pantai di Sepang. Barusan kembali dari road trip ke Kuala Terengganu. Trip sederhana yang menjadi heboh karena ada banjir. Setelah pit stop semalam di Gambang, kami dipaksa mengambil jalan memutar hingga nyaris ke Seremban karena tol tertutup banjir. Tahun 2014 ditutup dengan roadtrip bersama Gembolan 2 dengan rute KL-Selangor-Pahang-Terengganu-Pahang-Terengganu-Pahang-Negeri Sembilan-Selangor-KL. Iyes, muter-muter kaya gitu.
Doakan agar plesiran kami tahun depan lebih cihuy ya! (tapi kan lahiran cyiiiint)
Waaah, aku doakan kalian! 😀
LikeLike
Lho kan .. lho kan … lho kan ….
Aku wes curiga sejak awal tentang jumlah “cuma segini”-mu mbak.
Ini sih banyak bangeeeettt 😆
Btw, semoga tahun depan jalan2nya makin cihuy. Timnya kan nambah satu lagi #kedip2
LikeLike
Kuala Terengganu ne belum ada postingannya ya? #nagih koyo editor wae hihihi. Tahun depan mlaku-mlaku sekitar Yogya-Solo wae mbak, akeh sing bisa diekplorasi loh 🙂
LikeLike
Ijik kesel le arep nulis. Ketikke lim menko takdikte
LikeLike
mantaaap mbok…
kok jadi pengen bikin catatan tahunan ya.. “mikir kemana aja
LikeLike
Hiih aku inspiratif bukan?
LikeLike
Mbook aku belum bikin ginian, tar ah klo sempet nyontek folder juga hahaha… sama mbok tahun ini gak seheboh tahun lalu… jadi targetnya sampek kapan munyer2 malaysia dari ujung ke ujung??
LikeLike
Nyontonan kowe ki. Pantes mbiyen gek sekolah nunggak
LikeLike
Ihhhh enaknyooooo walo cuma kbyakan kliling Malaysia mba, tp yg ptg jalan2 dan itungannya ttp Luar negri buat kita wkwkekek 😀
Aku aja thn 2014 ini ga sebanyak kamu jln2 nya-_-… Ntr 2015 mlh lbh dikit lg 😂 tp yo wis…disyukuri msh bisa jln2 ^o^
LikeLike
Akuu 2015 bakal dikit banget kan lahiran
LikeLike
Aku dari awal bikin blog juga selalu bikin ginian. Tapi kok skrg lagi males ya.. Duniaku sedang teralihkan sama anak lanang iki.. *masih euforia jadi bapak baru*
LikeLike
Ah menko yo gae ne tapi berdasar anakmu
LikeLike
Senang sama ortu2 yg gak gentar liburan apalagi backpacking bawa anak kecil. No excuses, right? (Terutama kalo semua dalam keadaan sehat). Happy new year! May 2015 brings more happiness!
LikeLike
Makasih vira. Hooh emg demikian. Klo kita mikir ribet ya repot swndiri
LikeLike
View di Cameron Highlands dan Berjaya Hills nya bikin mupeng. Yang ketje2 itu gak jauh2 amat ya kalau kita mau explore
LikeLike
Cameron enak emang. Jajannnya pun sluruujup. Klo berjaya hills mending ga nginep
LikeLike
Mba Olin me tanyan Kailua dr genting ke berjaya hills nail spa? Rate ya bro?
LikeLike
Hanya bisa naaik taksi
LikeLike