Punya suami pecinta ketinggian membuat setiap acara travelling kami menjadi berbeda. Tidak hanya gunung yang ia daki melainkan juga hati saya hampir selalu mengunjungi menara-menara di mana kami bepergian. Bayangkan saja, biaya yang seharusnya dihemat untuk makan dan transportasi, selalu kandas untuk membayar tiket naik ke menara. Sudah jadi rahasia umum, bahwa tiket naik ke dek obsevasi menara yang menjadi ikon sebuah kota selalu mahal!

Untuk kota-kota seperti Paris, bolehlah naik ke Menara Eiffel karena sudah menjadi lambang dunia dengan tiket tidak terlalu mahal. Tapi, saya agak mengelus dada ketika kami harus mengantre berjam-jam dan membayar ribuan yen untuk naik ke Tokyo Skytree. “Ini menara paling tinggi se-dunia! Bangunan tertinggi se-dunia setelah Burj Khalifa,” katanya. Yo wis lah, Simbok ngalah maning.
Belum puas hanya dengan naik ke puncak menara dengan lift, kadang ia juga selalu ingin melakukan aktivitas pemicu adrenalin (yang tarifnya sungguh mencekik dompet!). Di Genting Highlands, ia mencoba skydiving, sementara saya cuma ndomblong di bawah. Tampaknya, olahraga yang cenderung ekstrem memang sudah mengalir dalam darahnya. Naik gunung, diving, bungy jumping, dan sebagainya. Dia tipikal manusia yang selalu excited tiap kali melihat iklan semacam “Southeast Asia’s longest flying fox” atau “The world’s tallest roller coaster”.
Nasib jadi istrinya.
Suatu hari ia menonton sebuah acara di televisi. Sudah tentu kanal tentang adventure. Sebut saja namanya Bunga National Geographic. “Wuih, Cup, bungy jumping paling tinggi se dunia!” katanya sambil menunjuk-nunjuk ke arah layar televisi. Ternyata itu di Makau, sebuah wilayah administrasi khusus Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Wajah sumringah suami mendengar tentang Macau Tower dan berbagai atraksinya seolah lekat dalam ingatan.
Macau Tower memiliki tinggi 338 meter dari permukaan tanah. Dek observasinya setinggi 223 meter. Macau Tower merupakan bagian dari Federasi Menara Tinggi Dunia, yang termasuk di antaranya adalah Eiffel Tower di Paris. CN Tower di Kanada, Menara KL di Kuala Lumpur, Sydney Tower di Sydney, dan Ostankino Tower di Moskow.
Yang lain di Macau Tower adalah berbagai atraksi edan-edanan yang ditawarkan, antara lain Bungy Jump, Sky Jump, Tower Climb, dan Skywalk X. Kalau saya sih – sebagai city girl – menyerah pasrah untuk hal-hal demikian. Bisa-bisa langsung kena serangan jantung. Membayangkan terjun dari ketinggian 223 meter membuat perut saya mulas-mulas seperti mau melahirkan, padahal tidak hamil.
Tiket yang ditawarkan pun cukup menghantam kocek, yaitu HKD/MOP 2600 (sekitar Rp 4,1 juta) untuk bungy jump – itu belum termasuk tiket naik menara sebesar HKD 120 (Rp 190 ribu). Tapi kalau ada kesempatan, apalah yang tidak akan saya lakukan untuk suami. Kalau perlu gresek-gresek uang sisa belanja bulanan, kalau perlu makan lauk kangkung dan tempe sebulan, demi suami merasakan the adventure of a lifetime.
Andai ada rezeki. Anda ada kesempatan lagi.
Begitu mendengar kata Makau, kebanyakan orang mungkin langsung terbayang kasino-kasino raksasa, dengan lampu yang berkelap-kelip. Tidak salah juga, karena Makau memang menjadi pusat judi terbesar di dunia pada tahun 2006. Tapi, kata Bang Rhoma, berjudi itu haram.
Eits, jangan salah, Makau tidak hanya terkenal dengan kasino-kasino raksasanya. Daerah ini juga lokasi impian bagi pecinta sejarah. Kalau suami akan naik dan memacu adrenalin dengan kegiatan ekstrem di Macau Tower, saya pastinya akan melipir mencari peninggalan-peninggalan sejarah.
Berbeda dengan Hong Kong yang lama dikuasai Inggris – dan masih keminggris hingga kini – Makau diduduki oleh Portugis sejak abad 16. Bahkan, ketika pada Perang Dunia II, Jepang menginvasi banyak daerah di Asia, Makau tetap dibiarkan netral dalam kekuasaan Portugis.

Menapakkan kaki di Makau mungkin terasa berbeda daripada ke bagian Tiongkok yang lain. Memang, orang-orangnya berbicara dalam Bahasa Kanton, namun berbagai istilah masih dalam Bahasa Portugis. Misalnya nama tempat (“Terminal Maritimo” untuk pelabuhan atau “edificio du administracio publica” untuk bangunan administrasi publik), nama jalan (Avenida de Joao, Avenida de Campo, dan sebagainya). Istilah Portugis seringkali dicampurkan dengan nama Tiongkok, misalnya “edificio Yung” untuk Gedung Yung. Akulturasi yang cantik antara budaya Portugis dan Tiongkok.

Saya pasti akan senang sekali berkunjung ke Reruntuhan Santo Paul, yang masih berdiri dengan elegan. Bayangkan dengan birunya langit Makau pasti cantik untuk diabadikan. Berjalan-jalan berkeliling Senado Square, menikmati sepotong dua potong egg tart, pasti akan sangat menyenangkan. Membayangkan saya berada di tengah kota Lisbon, yang hingga kini belum terwujud. Lalu, tidak akan lengkap rasanya tanpa naik ke Museu de Macao, memotret sekeliling dari ketinggian, dan mengecap sejarah Macau yang sering tidak kasat mata disilaukan tumpukan hotel kasino mewah.

Jangan bayangkan Makau hanya dengan gelimang uang di kasino. Makau juga berarti peninggalan sejarah yang cantik, petualangan yang mendebarkan, perut kenyang, dan senyum ramah gadis-gadis.
Buat Si Pecinta Ketinggian, pasti akan nada kesempatan merasakan petualangan yang kau dambakan itu!
mbak salut ma jenengan bisa traveling ma keluarga gitu, kalo boleh tau tipsnya apa ya ? apa karyawan dengan gaji pas-pasan bisa kayak jenengan 😦 makasih
—
http://bukanrastaman.wordpress.com/2014/10/07/catatan-kecil-pelabuhan-sunda-kelapa/
LikeLike
Selama traveling menjadi prioritas, pasti bisa pak. Asal jgn dipaksakan. Saya pernah nulis tips membiayai liburan keluarga
LikeLiked by 1 person
Mksh kak atas saranya. Smga sy bs mengikuti jejak kakak..
LikeLike
Semoga menang ya simbok 😀
LikeLike
Makasih Ari semoga bisa menyusulmu ke tanah tiongkok
LikeLike
kudoain menang deh. btw, Puput beda banget sama Nino yang takut ketinggian. Kami lima tahun di Sydney gak pernah naik Sydney Tower 😀
LikeLike
Doain ya sis….butuh plesir nih
LikeLike
Good luck mbak e…. semoga bisa kesampaian “poak” di Venetian 😉
LikeLike
Mereka cuma terima recehan Lim. aku ga main kalo taruhannya cuma segitu, cuma bikin gatel tangan
LikeLike
Semoga rejekimu ke Macau (lagi) via event ini, Mba .. Dan semoga rejekimu itu beriringan sama rejekiku .. Ahahahaha .. 😀
Amieeennn ..
LikeLike
brati kita betiga barengan ke macau nih?
okeehh, fix 😀
LikeLike
Semoga bulan depan bisa kesampaian nyobain “tallest bungee jumping in the world”. Biar khatam setelah highest & longest zipline in Asia.
#congkakrawisuwis
LikeLike
Mbaaaaaa itukan seruuuu bgtttttt hahahhaha.aku jg suka bungy jump ato reverse bungy jump.dan trjn dr macau tower itu udh kyk obsesi buat akuuuu ^o^ sayangnya suami rada2 de ah.masa lbh beranian aku dr dia -_-
LikeLike