Setelah membahas kiat mengatur dana untuk liburan di sini, tips berburu tiket murah di sini, kali ini saya ingin membahas tipe-tipe akomodasi yang bisa dipilih oleh para traveler. Tentu, Anda sendiri yang tahu mana yang paling cocok bagi Anda (dan keluarga) dan mana juga yang paling sesuai dengan kantong Anda.

Gratisan
Akomodasi gratisan ini bisa terdiri dari beberapa hal, antara lain melalui couchsurfing. Bagi yang belum tahu, secara umum couchsurfing adalah komunitas nebeng gratis di rumah/apartemen anggotanya yang tersebar di seluruh dunia. Tentunya akomodasi jenis ini paling cocok untuk solo traveler atau duo traveler, lebih dari itu kasihan host-nya dong. Tips CS ini banyak ditemukan bila Anda mencari di Internet. Yang jelas tidak cocok untuk keluarga. Gratisan berikutnya adalah numpang di rumah saudara atau teman. Kalau menurut saya, menumpang di rumah teman, harusnya teman dekat, bukan sekadar teman baru kenal. Kalau memang cuma semalam sih tidak apa-apa juga. Semua tergantung kebijakan Anda dan tuan rumah. Kelebihan: GRATIS. Buat beberapa orang yang namanya gratis itu sudah cukup. Asal gratis, tidur di lantai pakai alas tikar aja rela. Kerugian: baik CS ataupun numpang, Anda harus tahu diri. Anda juga tidak akan sebebas menginap di penginapan (misalnya tidur sampai siang atau pulang larut malam).Udah gratis, ngerepotin tuan rumah pula, parah itu namanya. Kadang tuan rumah bahkan memasakkan untuk menyambut, Anda juga bebas menggunakan peralatan dan bahkan bahan makanannya (kopi the dll), ada baiknya Anda tahu diri dengan memberikan kompensasi berupa uang (jumlahnya tergantung kebijaksanaan Anda). Selain itu, tahu diri juga untuk membersihkan rumah, mencuci piring dll. Selain itu ada baiknya Anda beri suvenir, bila CS bisa diberi barang khas Indonesia, misalnya batik. Ketika keluarga saya nebeng teman di Melbourne, yang kebetulan orang Indonesia juga, saya beri suvenir berupa pompa ASI (breastpump) karena empunya rumah memang sedang hamil dan sebentar lagi melahirkan.
Hostel
Belum berapa lama ini ada yang menanyakan di sebuah forum pejalan tentang penginapan kenapa ranjangnya banyak, katanya. Itu namanya hostel, biasanya menyediakan ruangan yang diisi beberapa ranjang (4-12 tergantung, ada yang ranjang biasa ada yang bentuknya tingkat atau bunkbed). Ada yang menyediakan khusus perempuan, khusus laki-laki, campur, tergantung. Di sini Anda akan membayar per bed/orang per malam. Kelebihannya adalah cocok untuk solo traveler karena Anda tidak akan sia-sia membayar kamar hotel untuk 2 orang yang hanya dihuni 1 orang. Yang lain, karena memang lebih murah. Keuntungan lainnya adalah dapat bertemu berbagai backpackers dari seluruh dunia. Kekurangannya, tentu saja ketiadaan privasi karena ‘bobo bareng’. Kamar mandi pun harus sharing. Banyak cerita aneh-aneh di hostel, mulai dari ada yang melakukan hubungan seks hingga ada yang kemalingan. Biasanya ada aturan usia (min 15 tahun dll) untuk menginap di hostel yang berbentuk dorm seperti ini. Beberapa hostel mengizinkan anak-anak di atas 2 tahun menginap di hostel tetapi dalam family room atau private room. Kebanyakan mereka memilikinya, ada dengan kamar mandi sharing ada yang private. Cek sebelum memesan. Website paling oke untuk memesan hostel adalah: www.hostelworld.com dan www.hostelbookers.com
Hotel
Mungkin ini yang paling dikenal oleh masyarakat luas. Hotel sendiri terdiri dari berbagai kelas, dari yang bintang kejora sampai yang bintang jatuh. Untuk hotel pun ada aturan yang berbeda-beda, misalnya waktu check-in check-out, umur max anak tanpa memesan extra bed, free breakfast atau tidak, free flow coffee 24 jam dll. Kadang ada beberapa fasilitas tambahan yang bisa direquest walau tidak tertulis. Misalnya ketika bulan lalu saya ke Siem Reap, saya mengemail hotel yang sudah saya pesan: Angkor Sayana, untuk meminta fasilitas tambahan berupa jemputan gratis dari bandara. Dan managernya membalas pada hari itu juga, bisa. Lumayan kan irit ongkos taksi/tuk tuk. Website yang paling sering saya kunjungi untuk memesan hotel adalah www.agoda.com, www.booking.com, saya sering juga bandingkan harganya melalui www.hotelscombined.com.
Hotel kapsul
Di Jepang β sepertinya di Singapura ada juga β hotel ini bisa jadi pilihan buat yang non keluarga. Di Tokyo yang supermahal 1 kapsul bisa sekitar Rp 300-400 ribu, sementara kamar hotel jelas lebih dari Rp 1 juta.
Hotel tradisional
Di beberapa negara seperti Jepang dan Korea, menginap di hotel tradisional mungkin bisa jadi pilihan menarik. Sayangnya, hotel semacam hanok dan ryokan ini terhitung mahal dibanding hotel biasa. Kelebihannya tentu saja Anda akan bisa mencicipi kehidupan tradisional negara tersebut secara lebih mendalam.
Live on board (LOB)
Saya tidak tahu apakah kapal pesiar juga dikategorikan LOB, yang jelas pada intinya ini adalah akomodasi di atas kapal. Di Indonesia ada beberapa pilihan rute, salah satu yang paling favorit adalah ke Komodo. Lebih lanjut tentang LOB Komodo klik di sini. LOB ini sangat menarik karena menawarkan sesuatu yang berbeda daripada akomodasi biasa. Kami bahkan memilih LOB di Halong Bay saat bulan madu, ombak pelan Teluk Halong membuat kapal bergoyang berirama dan …tiiiiiiiit #hilangsinyal. Harganya? Sangat bermacam-macam tergantung jenis kapalnya.
Apartemen
Sejak punya anak, kami merasa menginap di apartemen lebih nyaman daripada di hotel biasa. Keuntungan yang paling utama adalah bisa memasak sendiri, jadi lebih mudah dan murah menyiapkan makanan, terutama kalau anak masih kecil. Juga dijamin halal. Saya pernah mengulas panjang lebar tentang menginap di apartemen dan tipsnya di sini.
Akomodasi di Transportasi
Siapa yang suka memilih bus malam atau kereta malam karena irit ongkos hotel? Jelas ini maksudnya bukan untuk akomodasi jangka panjang, tapi memang bisa dijadikan pilihan melakukan perjalanan malam untuk irit ongkos menginap. Kadang ada juga yang ngemper di bandara kalau tiba terlalu malam/berangkat terlalu pagi dan malas cari penginapan. Hati-hati tidak semua tempat di semua airport bebas untuk tiduran, alih-alih malah diusir satpam.
Ada yang mau tambahin? Sepertinya masih banyak alternatifnya…..
saya dulu sering numpang di spbu, mini market atau musholla/masjid kak
itu juga kalau sudah terlalu malam dan gak ada penginapan
*ngakunyabiker
LikeLike
Irit ya bang
LikeLike
Campervan! Ini juga bisa bergoyang kalau ada badai, seperti pengalaman kami kena badai sepanjang Adelaide – Melbourne.
Tenda! Yang ini juga bisa bergoyang kalau dipakai *tiiiiiittt* *disensor pak Menteri*
LikeLike
Yo wis karepmu mak
LikeLike
Hheemmmm … kayaknya kalo pas ke Malaysia, bisa nyoba opsi pertama tadi #Kode #TrusDikeplak
LikeLike
Rapopo sing penting UPETI
LikeLike
Di dalam ATM. Ini nyata dilakuin sama temen saya (dua orang cewe). Mereka cari ATM yg sepi trus tidur di dalamnya. Alasannya? Gratis dan ber-AC :))
LikeLike
Hahahahah cerdas ini. tapi kan bilik ATM biasanya sempit ya
LikeLike
Yaaa itu dia, mereka tidurnya nekuk kakinya..hahaha
LikeLike
eh? tapi kalo di ATM kan ada cctv gitu yah? gpp kak?
LikeLike
CCTV cuma diperiksa kalo ada perkara aja mei. Nah klo kamu tidur di atm terus dibobol, itu kamu jd tersangka π
LikeLike
Pernah lho mba, saya sekeluarga ke Bali. Udah terlalu malam nyampe Denpasar, pas libur panjang, hotel penuh. Akhirnya nginep di emper gedung perkantoran. Padahal si bungsu masih 14bln, hehehe….enjoy ajaaa π
Tapi paginya langsung lari nyari hotel, sebelum diusir satpam hahaha….seruuuu
LikeLike
Seru tuh mbaak
LikeLike
terima kasih tulisannya, sangat bermanfaat. Salam kenal ya:))
LikeLike
mksh share-nya mak:))
LikeLike
Sama2 π
LikeLike
Bandara juga kaakkk *tipe akomodasi gratisan untuk yg nyampe bandara kelewat malam, atau nunggu pesawat yg kelewat pagi π
LikeLike
Tos dulu!
LikeLike
yang penting bawa matras~ sleeping bag~ gelar dimana – mana dapet hotel berbintang banyak π *masih sendiri, jadi bisa sesuka hati* :p
LikeLike
ciihhh masih sendiri sampai kapan? emang enak sendiri terus?
LikeLike
sampai…. ada yang mau nikah sama aku π
LikeLike