Hari Minggu, 13 Oktober 2013, akhirnya Sahabat Petualang dijadwalkan untuk berkunjung ke Pulau Komodo yang kini sudah resmi menjadi The New 7 Wonders. Di sinilah Ekspedisi Terios 7 Wonders akan berakhir setelah menempuh lebih dari 2500 km perjalanan darat melalui Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, hingga Flores.

Setelah menjelajahi hidden paradise di perairan Komodo, Sahabat Petualang yang tinggal di perahu phinisi Plataran Komodo akan menjalani hari yang padat di akhir pekan tersebut. Mesin kapal dinyalakan pukul 04.00 dan perahu segera beranjak dari Labuan Bajo, tempat kami bersandar malam itu. Setelah subuh, saya segera naik ke sun deck karena pastinya pemandangan matahari terbit alias sunrise akan sangat menakjubkan.

Puas menyantap makan pagi yang disajikan dengan lezat oleh chef Plataran Komodo, tiba-tiba saya dikejutkan teriakan kapten kapal.
“Ayo, siap-siap ke Pink Beach,” kata kapten, lugas tanpa tedeng aling-aling.

Wah, sampai juga kami di pantai legendaris ini. Konon, hanya ada 2 pink beach di Indonesia, di Pantai Tangsi Lombok Timur dan di Komodo ini. Kami semua segera menuju bibir pantai dengan sampan kecil, sementara perahu ditambat agak jauh dari daratan. Rupanya banyak karang-karang indah di dekat bibir pantai, jadi perahu tak boleh tambat di dekatnya karena jangkarnya bisa merusak karang.

Memang pemandangan pink beach di sini benar-benar luar biasa indah. Pasirnya juga terlihat sangat merah muda alias pink. Butiran-butiran merah pecahan karang terlihat lebih banyak sehingga warna pink sangat terlihat jelas. Yang membuat saya menyesal, ternyata karang di depan pink beach ini sangat indah, namun saya tak membawa underwater casing kamera saya. Sayang sekali… tapi tak apalah, tak perlu diratapi, nikmati saja keindahannya.

“Ayo cepat kembali ke kapal,” salah seorang anggota tim berteriak ,”Kita harus segera ke Komodo karena Terios sudah hampir sampai di sana!!”
Wah, kami semua jadi penasaran bagaimana Terios bisa sampai di Pulau Komodo. Setelah semua Sahabat Petualang kembali ke perahu, kapten segera mengarahkan kapal menuju Loh Liang, dermaga sekaligus pintu gerbang Pulau Komodo. Kini terlihat jelas perahu phinisi besar yang membawa Terios T2 sebagai muatannya. Sekedar informasi, perahu phinisi ini seperti yang sering terlihat di Pelabuhan Sunda Kelapa. Umumnya, muatan yang dibawa adalah semen dan barang kebutuhan pokok.

Seperti biasa, kami menuju dermaga Loh Liang dengan sampan. Di sini, kami para blogger, bertemu lagi dengan tim Terios 7 Wonders yang dipimpin Pak Endi. Rasanya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, setelah 13 hari menempuh perjalanan panjang nan melelahkan, akhirnya Terios benar-benar sampai di Pulau Komodo, the new 7 Wonders.

Cuaca terik menyambut kami di dermaga Loh Liang. Setelah semua berkumpul, kami segera naik ke perahu phinisi yang membawa Terios. Kali ini Terios cukup diparkir di perahu karena otoritas Taman Nasional Komodo tidak mengijinkan kendaraan bermotor di Pulau Komodo. Tak apalah, yang penting misi kami tercapai. Tanpa banyak basa-basi, Pak Endi langsung mengatur sesi interview dengan Ibu Amelia Tjandra dan dilanjutkan sesi foto.

“Setelah tahun lalu Terios menyusuri Pulau Sumatera dalam Ekspedisi Sumatera Coffee Paradise, kini Terios kembali membuktikan ketangguhannya menyusuri Pulau Jawa hingga Flores dan akhirnya tiba di Pulau Komodo, the new 7 Wonders,” kata Ibu Amelia Tjandra, Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor yang datang langsung dari Jakarta demi momen bersejarah bagi Terios.
“Bungkus,” teriak Pak Endi lantang setelah take ketiga. Interview sudah bagus, saatnya sesi foto. Kali ini semua Sahabat Petualang ikut bergabung merayakan kemenangan tim.

Kali ini, blogger juga diwawancara secara eksklusif, diwakili Harris dan Giri.
“Terima kasih kepada Daihatsu yang sudah memberi kesempatan kepada blogger untuk menjelajahi 7 wonders yang menakjubkan,” demikian pungkas Giri, blogger yang sangat serius hingga ke pantai pun memakai celana bahan. Gara-gara itu, Giri akhirnya mendapat julukan baru, Sekdes alias Sekretaris Desa hehehe…

Ini benar-benar momen yang bersejarah bagi kami, para blogger, yang tergabung dalam Ekspedisi Terios 7 Wonders yang luar biasa. Saya yang tak kenal seorang pun sebelumnya, kini merasa dalam sebuah keluarga yang sangat akrab. Kebersamaan selama 13 hari telah menyatukan kami dalam sebut tim yang sangat kompak, tak ada lagi sekat antara blogger, jurnalis, driver, maupun dari pihak Daihatsu sendiri.

Kami tak berlama-lama di dermaga Loh Liang karena saatnya kami mengeksplorasi The New 7 Wonders, Komodo. Kali ini, kami menuju Pulau Rinca, bukan Pulau Komodo, dengan pertimbangan di pulau itu lebih mudah menemukan Komodo.
Yang di komodi sepertinya emang lebih pink warnanya, dari pada yang di pantai tangsi lombok 😀 *semoga bisa mastiin sendiri nanti*
LikeLike
emg lebih pink di komodo, semua orang bilang gitu… yup, kudu kesana hehehe…
LikeLike