Kami baru saja tiba di rumah dari sebuah wisata super sederhana, yaitu ke Museum Satriamanggala yang berada di Jalan Gatot Soebroto. Walaupun jaraknya hanya sakplinthengan dari rumah kami di Kuningan, telah sering dilewati (Papa Krewel bahkan lewat tiap hari pake Kopaja tercintanya), baru kali ini kami mengunjunginya.

Sebenarnya gagasan untuk ke museum ini datang dari obsesi Oliq yang sangat besar terhadap pesawat, atau dalam istilahnya “wawa”. Daripada cuma iseng di rumah atau ke mal, akhirnya kami berangkat ke Museum Satriamanggala.
Museum ini milik TNI Angkatan Darat dan dari arah Cawang terletak sebelum Polda Metro. Don’t keep your hope up. Jangan bandingkan museum ini dengan War Remnants Museum di Ho Chi Minh City, di mana koleksi kendaraan dan peralatan perangnya sangat banyak.
Di halaman Museum Satriamanggala hanya ada beberapa replika, yaitu sebuah helikopter, sebuah pesawat, replika kapal Matjan Tutul, sebuah tank, sebuah panser, rudal, dan antena radar. Lumayanlah buat Oliq untuk lari-lari sambil njerit-njerit, “Wawa, wawa, wawaaaaaaaaa!” Kadang-kadang sambil tepuk tangan.
Sebenarnya ada bagian dalam museum, namun tidak sempat kami kunjungi karena perut sudah terlalu lapar.
Ketika berada di sini hanya ada beberapa mobil lain yang berkunjung. Memang sepi pengunjung namun sebenarnya museum ini terawat dan rapi. Sayang, kurang menarik. Mungkin bila koleksi di halaman ditambah, akan banyak menarik minat pengunjung.

Harga tiket masuk Rp 2.500 untuk dewasa dan Rp 1500 untuk anak-anak, namun karena tidak ada yang menjaga kami lempeng-lempeng saja masuk tidak membayar.
Satu wisata sederhana keluarga Jakarta.
We’re a family of wanderlust, we don’t mind taking a simple trip just for fun.
kamu kok udah duwur bgt to le, dilit neh duwe pacar :’)
LikeLike
wahh… mengingatkan saya saat berwisata secara resmi bersama teman2 sma kesini 25 thn lalu … istilah kerennya study tour.
LikeLike